Kamis, 05 Juni 2008

SECERCAH RINDU DI DANAU SINGKARAK

Singkarak dalam imaji

Singkarak dalam hakiki

Singkarak dalam geraman

Singkarak dalam kedamaian

O....

Singkarak,

sudah terbakar rinduku dalam pelataran pulaumu

sudah melebur jiwaku dalam gelombang riakmu

sudah sangsai uratku dalam terbenam senjamu

sudah gagu ucapku dalam semerbak getarmu

sudah terbit anganku dalam fajar cayamu

Siapa

O...

Siapa ?

terdiam

terpana

sunyi

bisu

semedi

renyai

sangsai

gagu

bosan

rindumu

jiwamu

uratmu

ucapmu

darahmu

nafasmu

bukan kepunyaan-ku.

Singkarak-Padang, Agustus 2005

2 komentar:

andhika mengatakan...

sajak ini saya buat berdasar sumber inspirasi dari sekilas perjalanan Padang-Singkarak; begitu kira2.. (A. Dinata)

andhika mengatakan...

Sajak ini saya buat dalam suatu perjalanan setelah mengunjungi Singkarak.. merenung saya jadinya. semuanya saya biarkan 'lepas' dan 'alir' dalam nuansa kata infinit yg terkadang lahir dari sebuah dorongan internal; begitu saya menyebutnya. Dinata