Man’arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu1
Allah. kurindumu dalam denyut
aku berbincang, dengan kesadaran
aku bungkam.
“Kau ciptakanku dalam satu waktu”.
Allah. kurindumu dalam sepi.
sepi yang nian, darahku alir
dengan kehangatan.
“Kau anugerahiku sepanjang waktu”.
Allah. kurindumu dalam puisi
dimana kutoreh kembali Alif KasihMu,
dalam denyut aku berbincang
dengan kesadaran aku bungkam,
dalam sepi yang nian, darahku alir
dengan kehangatan.
-kutulisi puisi merinduMu–
Allahu.
Dinata, Andhika
Padang “Nan Dalam”/ 2008
1 komentar:
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS: Lukman: 27).
Inspirasi Menulisku.
Posting Komentar